Tips Sederhana❗Cara Mengatasi Cat Dinding Warna Abu-abu Yang Belang dan Ada Putih-putihnya

Warna abu-abu dipilih dengan baik untuk interior rumah atau tempat kerja karena memberikan ketenangan dan kesan yang menenangkan. Pemilihan yang tepat untuk dinding, furnitur dan aksen dekorasi akan meningkatkan nuansa tersebut. Abu-abu juga mengandung makna keseriusan, tanggung jawab, dan kemandirian, menjadikannya pilihan yang serbaguna untuk menciptakan atmosfer yang seimbang dan profesional.

Cerita akan terasa berbeda jika kita sudah memilih warna cat yang tepat untuk dinding rumah, tetapi masih mengalami masalah dengan hasil pengecatan yang kurang maksimal. Salah satu pengalaman yang saya alami adalah ketika saya menggunakan cat warna abu-abu dengan metode pengaplikasian sesuai petunjuk, namun hasilnya masih terdapat belang putih dan garis-garis. Hal ini tentu merupakan masalah serius yang perlu dianalisa. Apakah masalahnya berasal dari mixing cat yang kurang tepat? Metode pengaplikasian yang tidak benar? Atau ada faktor lain yang menyebabkan masalah ini?

Untuk itu pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi pengalaman saya dalam menangani masalah belang pada cat dinding warna abu-abu. Bisa jadi, cara ini juga bisa di pakai untuk menyelesaikan masalah belang pada cat dinding warna lain. Dan mungkin juga cara ini bisa membantu menyelesaikan pada permasalahan project yang serupa.

Oke, tanpa terlalu banyak basa-basi, mari kita masuk pada pembahasan analisis kronologi permasalahan.

Pada projek ini, saya menggunakan cat dinding warna abu-abu gelapnya silhouette grey, yang saya beli dengan harga skitar 200ribuan per 1 pil 5kg. Dari segi kualitas, untuk cat yang saya pakai ini kalau dilihat dari harganya, sudah lumayan oke ya. Memakai air bersih sebagai zat pelarut dengan peraturan takar rasio perbandingan 10-20%. Dinding sudah melalui proses skimcoat atau plamir. Amplas halus dan kering kurang lebih sudah 3 hari. Dan disini saya tidak menggunakan cat alkali sebagai cat dasar. Kuas yang saya pakai berjenis kuas bulu.

Saya aplikasikan cat ke permukaan dinding sebanyak 3 lapis pengecatan. Dengan jeda kurang lebih 1 jam pada setiap tahapannya. Untuk pengecatan lapis pertama, saya menggunakan cat dengan mixing yang agak encer. Kurang lebihnya memakai air bersih sekitar 20%. Dengan gerakan kuas secara vertikal. Kemudian saya lanjutkan pengecatan lapis kedua setelah durasi kering kurang lebih 2 jam. Mixing cat lapis kedua agak kental, yaitu memakai takaran 15% air. Gerakan kuas secara horizontal.

Setelah kering sentuh selama kurang lebih 30menit, hasil dari pengecatan sudah mulai menunjukkan beberapa kejanggalan. Yaitu pertama, warna dari abu-abunya tidak sesuai dengan katalog. Dimana kalau pada katalog, warna abu-abu silhouette grey lebih ke arah dark atau gelap. Sedangkan disini masih tampak terang dan puyeh. 
Kejanggalan kedua, adanya sambungan antar area pengecatan. Seharusnya ini tidak terjadi, karena dari metode gerakan kuasnya, itu sudah sesuai dengan prosedur kerja.
Dan kejanggalan yang ketiga, adanya garis-garis lintasan bulu kuas yang berwarna lebih terang dari warna seharusnya. Ini mungkin menjadi penyebab kenapa warna abu-abu yang saya aplikasikan ini tidak sesuai dengan katalog atau tampak lebih terang. 

Dari 3 masalah tersebut, saya coba menyimpulkan bahwa:
1. Mixing cat yang saya terapkan kurang tepat (terlalu encer)
2. Proses pengadukan mixing cat dari awal yang kurang sempurna. Seharusnya proses pengadukan maksimal dimulai dari cat induk sampai pada proses pengadukan mixing dengan air bersih. 
3. Jenis kuas yang saya pakai sudah rusak atau pada bagian bulu kuas yang mulai kaku akibat interaksi dengan bahan cat sebelumnya.
4. Kandungan air dari permukaan dinding yang masih belum kering maksimal. Mungkin inilah peran aktif dari cat dasar alkali yang seharusnya saya lakukan dahulu
5. Metode gerakan kuas yang kurang tepat. Seharusnya ketika cat yang ada pada kuas, di usapkan pada bagian titik tengah area pengecatan, kemudian diratakan secara vertikal atau horizontal sampai pada bagian tepi kanan dan kiri area pengecatan.

Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan pengecatan lapis ketiga dengan cara :
1. Membuat mixing cat yang lebih kental dengan memakai air bersih sebanyak 10% dan saya aduk secara maksimal mulai dari cat induk (cat yang belum tercampur dengan air) sampai pada tahap mixing dengan air bersih.
2. Saya biarkan permukaan dinding kering maksimal dengan durasi 1x24jam.
3. Saya mengganti kuas lama saya dengan kuas baru dengan bulu kuas yang lebih halus dan lembut. 
4. Metode gerakan kuas saya lakukan dengan hati-hati. Pengerjaan pengaplikasian cat tanpa putus mulai dari bagian atas ke bawah. Kemudian saya lanjutkan pada bagian samping sampai selesai. Dan yang pasti menggunakan metode pengecatan yang tepat, yaitu ketika cairan cat yang ada pada kuas, saya oleskan pada titik tengah area pengecatan kemudian saya ratakan sampai pada area tepi kanan dan kirinya. 

Setelah cara tersebut selesai dilakukan, saya biarkan sampai dengan 1x24 jam untuk memaksimalkan cat memang benar-benar sudah kering. 
Dan inilah hasil dari pengecatan lapis ketiga dengan berbagai teori, ternyata hasilnya masih tetap ya. Garis putihnya masih nongol, sambungan antar area pengerjaan juga masih terlihat jelas. Masalah ini memang membuat tidur tak nyenyak ya.

Sambil mengamati dan menganalisa permasalahan yang terjadi, apakah masih ada yang kurang tepat dari cara tersebut?? Dan jawabannya adalah ada.

Akhirnya pada keesokan harinya, saya memperbarui cara saya dalam mengaplikasikan cat dinding warna abu-abu ini. 
1. Saya bereksperimen mencampur cat dengan campuran air lem kayu warna putih. Dengan tujuan untuk meningkatkan daya rekat campuran antar bahan cat. Terutama dari bahan warna cat base tinting yang mungkin saja belum bisa tercampur maksimal dengan bahan cat lainnya. Pada metode ini, hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan mixing lem putih dengan air bersih. Untuk lem putih saya menggunakan sekitar 200gr yang kemudian saya berikan air bersih sekitar 30%. Kemudian saya aduk dengan alat pengaduk hingga halus maksimal seperti bubur dan tanpa adanya bintik-bintik lem yang masih menggumpal. 

Setelah campuran lem dan air sudah tercampur halus, langkah selanjutnya saya tuangkan ke cairan cat yang belum tercampur dengan air, dengan perbandingan 2:1. Yaitu 2 cat inti dan 1 cairan campuran lem. Pada kronologi ini, karena sisa cat yang saya miliki tinggal seper empat, maka saya putuskan untuk mixing semua bahan campuran lem yang sudah saya buat sebelumnya.

Dan untuk mengetes teori ini, saya membuat bidang area pengecatan permukaan dinding yang saya tempelkan pembatas dengan menggunakan solasi kertas sebagai upaya untuk mengetahui perbedaan hasil before afternya. 

2. Langkah selanjutnya, saya menggunakan metode grrakan kuas yang berbeda daripada sebelumnya. Yaitu dengan cara menggerakkan kuas secara horizontal dahulu, kemudian langsung saya timpa dengan gerakan vertikal. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir adanya celah atau ruam bulu kuas pada area pengecatan. Kemudian saya biarkan kering sampai kurang lebih 1 jam.

Nah, ini sobat. Hasil dari eksperimen metode pengecatannya setelah kering sentuh kurang lebih 1 jam. Masalah belang, warna tampak puyeh dan adanya garis-garis risih, sepertinya sudah terobati ya. Kalau hasil akhirnya seperti ini, kita jadi full senyum 24 jam dan tidur nyenyak ya, hhe. Tapi tak puas sampai disini, saya coba untuk mengeringkannya sampai keesokan harinya. Dengan harapan semoga ini adalah cara akhir sebagai solusi masalah belang. Sedih juga ya kalau sampai hasil keesokan harinya masih terdapat belang, karena cat saya yang sudah menipis.

Pada keesokan harinya, wehhh...akhirnya hasilnya bagus ya. Permukaannya rata, tanpa garis-garis risih dan warnanya juga muncul seperti pada katalognya.
Dengan adanya kabar gembira ini, saya langsung gass untuk melakukan pengecatan pada seluruh permukaan dinding yang akan saya cat. Saya lakukan dengan tingkat psikologi yang lebih baik daripada sebelumnya dan penuh rasa kepercayaan diri dan juga tetap berhati-hati.

Nah, ini dia sobat. Hasil dari project pengecatan dinding warna abu-abu pada video kali ini. Dengan hasil pengerjaan seperti ini, pasti akan membuat semua orang full senyum dan tidur nyenyak ya. Sebagai kalimat penutup, ijinkan saya untuk membuat kesimpulan solusi permasalahan cat abu-abu tampak belang yang saya kemas dalam 7 point penting.

1. Maksimalkan proses pengadukan mulai dari proses pengadukan cat induk hingga proses mixing
2. Lakukan mixing cat sesuai dengan prosedur jenis cat
3. Persiapkan media pengecatan dengan baik
4. Pengaplikasian cat alkali sebelum proses pengecatan cat inti adalah hal yang tidak merugikan
5. Menggunakan kuas roll atau kuas bulu, pastikan mengerti cara mengaplikasikannya
6. Metode pencampuran cat dengan lem kayu warna putih adalah opsional
7. Air adalah zat pelarut, bukan untuk menambah jumlah debit cat

Jadi, silahkan bagi sobat semua untuk meninggalkan rekam jejak pada kolom komentar. Senyum, salam dan sapa untuk menambah teman atau bilamana ada teori lain yang bisa dijadikan referensi untuk menjawab permasalahan cat tampak belang pada dinding. Semoga video kali ini bisa menjadikan solusi permasalahan yang serupa pada project anda. Terimakasih dan salam pertukangan.

Script video by Mashandiy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Cara Pemasangan Tirai Krey Jendela Rumah, Metode yang Sederhana dan Mudah untuk Diaplikasikan

Tentang Fauzi Andr